"Jangan kau coba."
"Tapi aku ingin."
"Kau takkan bisa."
"Tak bisa apa?"
"Menanggungnya."
"Kata siapa?"
"Coba saja kalau tak percaya!"
"Baiklah."
"Jangan!"
"Tadi kau yang minta."
"Itu bukan minta."
"Lalu?"
"Psikologi terbalik."
"Eh, apanya yang dibalik?"
"Ah!"
"Biar "ah" pun, aku tetap ingin melakukannya."
"Tak bisa."
"Kenapa?"
"Sudah berbeda. Berubah!"
"Siapa yang merubah?"
"Kehidupan."
"Siapa itu?"
"Hal yang kau benci."
"Aku tidak benci kehidupan."
"Jadi apa yag kau benci?"
"Mmm, senja, bunga matahari, bahasa perancis, band naif, balon udara, tahun baru, kembang api, rumahku di cibubur, buah kiwi, arsenal melawan manchester united, nama yang baru saja kuhapus dari telepon genggam, yah kira-kira itu saja dulu."
"Nah itulah!"
"Itulah apa?"
"Kehidupan."
"Oh..."
"Mengerti?"
"Apa?"
"Alasan mengapa aku melarangmu untuk mencoba."
"Tidak."
"Ah!"
"Lagipula, karena kau, aku jadi ingin mencoba."
"Kenapa?"
"Kau selalu membawa masa lalu."
"Aku terpaksa."
"Kenapa?"
"Itulah mengapa aku disebut rindu."
"Ya sudah, karena kau terlanjur datang, biarlah saja aku mencobanya."
"Kau takkan bisa menanggungnya."
"Kata siapa?"
"Lihat saja, habis itu, kemudian kita kembali bertengkar, lalu kamu sedikit-sedikit diam, dan aku capai menungguimu sampai pagi."
"Pergi saja kalau begitu."
"Tak bisa."
"Kenapa?"
"Karena kau tak mau."
"Ah biar saja aku mencoba, sekali dan habis itu kau pergi sana."
"Jangan."
Aku tak menuruti perkataan rindu,
dan aku pergi,
melakukan hal yang sebaiknya tidak kulakukan.
Setelah itu..
..........................
3 Januari 2011
Ario Sasongko
"Tapi aku ingin."
"Kau takkan bisa."
"Tak bisa apa?"
"Menanggungnya."
"Kata siapa?"
"Coba saja kalau tak percaya!"
"Baiklah."
"Jangan!"
"Tadi kau yang minta."
"Itu bukan minta."
"Lalu?"
"Psikologi terbalik."
"Eh, apanya yang dibalik?"
"Ah!"
"Biar "ah" pun, aku tetap ingin melakukannya."
"Tak bisa."
"Kenapa?"
"Sudah berbeda. Berubah!"
"Siapa yang merubah?"
"Kehidupan."
"Siapa itu?"
"Hal yang kau benci."
"Aku tidak benci kehidupan."
"Jadi apa yag kau benci?"
"Mmm, senja, bunga matahari, bahasa perancis, band naif, balon udara, tahun baru, kembang api, rumahku di cibubur, buah kiwi, arsenal melawan manchester united, nama yang baru saja kuhapus dari telepon genggam, yah kira-kira itu saja dulu."
"Nah itulah!"
"Itulah apa?"
"Kehidupan."
"Oh..."
"Mengerti?"
"Apa?"
"Alasan mengapa aku melarangmu untuk mencoba."
"Tidak."
"Ah!"
"Lagipula, karena kau, aku jadi ingin mencoba."
"Kenapa?"
"Kau selalu membawa masa lalu."
"Aku terpaksa."
"Kenapa?"
"Itulah mengapa aku disebut rindu."
"Ya sudah, karena kau terlanjur datang, biarlah saja aku mencobanya."
"Kau takkan bisa menanggungnya."
"Kata siapa?"
"Lihat saja, habis itu, kemudian kita kembali bertengkar, lalu kamu sedikit-sedikit diam, dan aku capai menungguimu sampai pagi."
"Pergi saja kalau begitu."
"Tak bisa."
"Kenapa?"
"Karena kau tak mau."
"Ah biar saja aku mencoba, sekali dan habis itu kau pergi sana."
"Jangan."
Aku tak menuruti perkataan rindu,
dan aku pergi,
melakukan hal yang sebaiknya tidak kulakukan.
Setelah itu..
..........................
3 Januari 2011
Ario Sasongko