Ario sasongko
  • Home
  • BUKU
  • Tulisan, Pikiran
  • Cerita Pendek
  • Hubungi Saya

Perkenalan dengan Musik Asing

19/1/2012

4 Comments

 
Saat itu aku masih berusia 8-9 tahun, pada sebuah malam ketika aku masih harus menyelesaikan PR matematika, walau mataku sendiri sudah sayup-sayup terang gelap hampir terkatup. Mungkin karena merasa bosan, aku kemudian menyalakan radio. Aku tahu stasiun radio yang sering didengarkan oleh kakakku,  CDBS Radio, salah satu stasiun radio yang digandrungi anak muda Denpasar pada masa itu (ya, aku pernah selama 4 tahun tinggal di Denpasar, Bali.) Masalahnya adalah, aku tak tahu di gelombang manakah stasiun radio tersebut siaran, percuma aku berusaha, sejak awal aku sudah sadar itu, sehingga kuputar-putar saja gelombang tersebut, mencari musik yang mungkin bisa kusuka.
Entah ini akan disebut kebetulan, atau selainnya, akan disebut suratan. Ketika memutar-mutar gelombang itulah, kemudian aku mendengar permainan musik yang janggal, permainan yang tak pernah kudengar sebelumnya, asing. Musik ini hanya berbentuk instrumen, dan sepertinya menggunakan jenis alat musik yang tidak kukenal. Iramanya, entah bagaimana bisa sangat menarik telingaku, seperti ada suasana mengalun yang pelan dan tentram, namun kadang-kadang bisa berganti tempo pula menjadi lebih intens. Nikmat sekali rasanya mendengar musik ini, sama nikmatnya ketika aku mendengar kaset rekaman kakakku yang biasa berisi band-band seperti The Sundays, The Cranberries, The Smiths, oasis, dan semacamnya.

Oke, saat itu aku jatuh cinta dengan jenis musik asing yang kudengar tersebut, walau aku tak tahu namanya. PR matematikaku juga ajaib bisa dengan cepat selesai karena musik tersebut. Selang beberapa waktu, dan aku juga baru sadar ternyata durasi musik tersebut cukup panjang, penyiar radio menutup segmen musik ini, dengan kalimat yang samar-samar masih kuingat; Pendengar, demikianlah sebuah karya yang indah (aku lupa judulnya) karya (aku juga lupa siapa komposernya), memang sangat menyenangkan sekali mendengarkan musik klasik di malam hari, apalagi kalau didengarkan menjelang tidur malam anda, dst."

Ah, saat mendengar penjelasan penyiar itulah, kemudian aku mengetahui bahwa jenis musik asing yang baru saja kudengar itu, bernama musik klasik. Sayang sekali, program musik klasik tersebut keburu habis, tepat ketika aku menyelesaikan PR-ku. Sebenarnya aku ingin mendengarkan musik klasik menjelang tidur, sama seperti anjuran sang penyiar radio, namun malam itu niatanku bertepuk sebelah tangan. Walau, dalam hati aku bertekad untuk belajar lebih awal di esok hari, hingga aku bisa tidur lebih cepat sambil mendengarkan musik klasik tersebut.

Sudahlah itu esoknya, ketika hari baru menjelang malam, aku langsung belajar sehabis mengaji, kemudian mencari-cari siaran radio yang memutar musik klasik. Walau sayang sekali aku tak dapat menemukannya, aku tak tahu gelombang stasiun radio yang kemarin kudengarkan, maklumlah radio di zaman itu belum menggunakan visualisasi digital, sehingga agak sulit mencari gelombang stasiun radio yang sama, paling tidak bagi anak usia 8-9 tahun seperti diriku pada masa itu. Karena putus asa, akhirnya aku berkata kepada keluargaku, yang saat itu sedang berkumpul di ruang keluarga, aku mengatakan ini lebih khusus kutujukan kepada ayahku, karena bagiku kala itu beliau adalah solusi untuk segala hal.

"Pah, malem ini aku mau tidur sambil denger lagu klasik."
Seisi ruangan tertawa. Bahkan kakak perempuanku berkomentar bahwa aku hanya sok tahu dan tak benar-benar mengerti, bahkan belum pernah mendengar seperti apa musik klasik itu. Sepertinya, ucapanku tersebut dianggap sebatas hanya lelucon bagi mereka. Setelah malam itupun, aku tak pernah benar-benar mendengarkan musik klasik lagi.

Entah kapan kiranya aku kemudian aku hingga kini justru sangat akrab dengan musik jenis tersebut, terutama ketika aku sedang menulis. Keinginan masa kecilku, yang kala itu dianggap lelucon, rupanya menjadi keseriusan yang tertanam di alam bawah sadar, hingga akhirnya mencuat ketika aku dewasa. Terdengar membosankan memang. Bagaimana pula aku harus mengelak, karena sejak malam itu, yang entah disebut kebetulan atau suratan, aku berkenalan dengan musik asing yang masih aku cintai hingga kini.

Ya, sukailah apa yang kau sukai.

20.01.2012
Ario Sasongko
4 Comments
Yutsudo link
16/7/2012 08:03:31 am

THX for info

Reply
Angel link
24/9/2012 05:21:51 pm

good one article dude

Reply
GREEN CANYON CUKANG TANEUH link
26/6/2015 03:38:43 am

thank you, have gained something new and salute for keorsinilan this story may be useful,
so that life is more useful and bemannfaat for others

Reply
SPECIAL DOWNLOAD MP3 link
12/6/2017 05:28:55 pm

Kisah yang sangat menginspirasi gan, lanjutkan saja, hehehe

Reply



Leave a Reply.

    Halaman ini berisi tulisan harian tentang apa saja yang muncul di pikiran saya.

    RSS Feed

    Archives

    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2013
    November 2012
    October 2012
    September 2012
    August 2012
    July 2012
    June 2012
    May 2012
    April 2012
    March 2012
    February 2012
    January 2012
    December 2011
    November 2011
    October 2011
    September 2011
    August 2011
    July 2011
    June 2011
    March 2011
    February 2011
    January 2011
    December 2010

    Real Time Web Analytics
Powered by Create your own unique website with customizable templates.
  • Home
  • BUKU
  • Tulisan, Pikiran
  • Cerita Pendek
  • Hubungi Saya