Aku menunggumu,
bulir hujan yang tulus,
yang mengabaikan mendung
menyembab
membiarkan diresap tanah
Memakna zat hara
Tanah, sunyi berkata
"Inilah kami,
Dunia dan diri sendiri"
Sanggupkah langit dan awan melepasmu
setelah dikandungnya kau sampai membulat
Lain hal dengan petir-petir yang pencemburu
dan kadang marah
menggeledek, menumbang
mengumpat dengan bahasa aneh
Kita lahir terpisah musim
berbatas jarak
Hijau ini satunya pemberianku
Agak tak perlu, kau datang bersendu
Dan lupakan mendung itu,
lupakan mendung itu.
Ah anginpun memergimu
20 Desember 2012
Ario Sasongko
bulir hujan yang tulus,
yang mengabaikan mendung
menyembab
membiarkan diresap tanah
Memakna zat hara
Tanah, sunyi berkata
"Inilah kami,
Dunia dan diri sendiri"
Sanggupkah langit dan awan melepasmu
setelah dikandungnya kau sampai membulat
Lain hal dengan petir-petir yang pencemburu
dan kadang marah
menggeledek, menumbang
mengumpat dengan bahasa aneh
Kita lahir terpisah musim
berbatas jarak
Hijau ini satunya pemberianku
Agak tak perlu, kau datang bersendu
Dan lupakan mendung itu,
lupakan mendung itu.
Ah anginpun memergimu
20 Desember 2012
Ario Sasongko