(Untuk dua orang temanku, dan ucapan bersedia mereka yang tanpa syarat.)
Manusia-manusia memaknai dunia.
Kemudian kalian,
Ruben Frisesto dan Dian Olivia.
Lihat bagaimana tatap kalian berkata rasa.
Atau senyum yang mencerita bahagia.
Dalam gereja itu,
Aku duduk di depan.
Menyaksikan anak-anak manusia bertemu dalam senyum Tuhan.
Dan kalian terukir,
dalam kekalahan manis pada takdir,
Kini satu sampai akhir.
Apapun nanti, ketika dunia menjadi.
Ruang jari kalian selalu memadu, sempurna.
Dan lagi, tatap mata kalian bertemu,
Kalian tahu, apa yang akan mereka bisikkan pada dunia?
“Dua manusia itu, saling jatuh cinta.”
Ario Sasongko
08.01.2011
Dan doa terbaikku untuk kalian.
Manusia-manusia memaknai dunia.
Kemudian kalian,
Ruben Frisesto dan Dian Olivia.
Lihat bagaimana tatap kalian berkata rasa.
Atau senyum yang mencerita bahagia.
Dalam gereja itu,
Aku duduk di depan.
Menyaksikan anak-anak manusia bertemu dalam senyum Tuhan.
Dan kalian terukir,
dalam kekalahan manis pada takdir,
Kini satu sampai akhir.
Apapun nanti, ketika dunia menjadi.
Ruang jari kalian selalu memadu, sempurna.
Dan lagi, tatap mata kalian bertemu,
Kalian tahu, apa yang akan mereka bisikkan pada dunia?
“Dua manusia itu, saling jatuh cinta.”
Ario Sasongko
08.01.2011
Dan doa terbaikku untuk kalian.