Ario sasongko
  • Home
  • BUKU
  • Tulisan, Pikiran
  • Cerita Pendek
  • Hubungi Saya

Membiarkan Waktu Ada

26/1/2016

0 Comments

 
Kita membicarakan waktu
Membiarkannya ada
Apakah perjalanan memiliki akhir jika waktu berhenti bekerja?

Kebahagiaan kita akan direnggut waktu
kesedihan pun demikian
Siapakah yang lebih egois,
waktu
atau
manusia?

Sementara kita membiarkan waktu bekerja, membiarkannya ada

Pernahkah berpikir untuk mengajak waktu bicara?
Mengajaknya menepi sejenak dari pekerjaannya
Menikmatinya
Membuahinya

Kupikir, hanya waktulah hal yang paling memahami manusia
Ia memberikanmu kenangan, menitipkanmu masa depan
Ia ada dalam keadaan apapun, selalu mengajakmu berjalan
dan ia memberikanmu hadiah yang paling menyenangkan tiap harinya, yaitu tiap detik yang biasa kau sebut saat ini.

Ketika memikirkannya, kurasa tak ada yang lebih setia dibandingkan dengan waktu.

Dan kita membenci waktu
takut olehnya
Dan kita mengumpat ketika waktu melumatkan kebahagiaan menjadi kenangan.
Dan kita selalu membenci waktu yang seorang pejalan cepat.
Pikiran-pikiran jahat selalu muncul di benak anak-anak manusia
Sebuah keinginan untuk membunuh,
membunuh waktu.

jika kita berlari sekuat tenaga, akankah kita bisa lebih cepat dari waktu?
Adakah hal lain yang lebih dekat dalam hidup ini,
kecuali waktu yang berjalan?

260116
Kantor Imigrasi
nomor urut 35
0 Comments

Melupakan Sepi

20/1/2016

0 Comments

 
Aku melupakan pagi
Yang biasa melampirkan sepi pada harapan.
Aku melupakan hari
Dan sehirup pembicaraan satu arah dengan diriku sendiri


Pertemuan adalah pena cerita
​Nasib kemudian menjadi penulisnya


Manusia hanya memiliki hak pada nasib
Seperti pertemuan tatapan mata yang tak sanggup meraih hati masing-masing


Orang-orang malang kemudian meratapi patah hati dengan tulus
Kemudian kota ini mengasuh mereka di sepanjang jalan yang sepi dan melelahkan


Patah hati masih lebih baik dibanding lupa mesranya kecupan jatuh cinta

Sepi adalah candu

120116
​Menunggu kereta terakhir
0 Comments

Seorang Pria dan Sebuah Taman

13/1/2016

0 Comments

 

Pria itu menyimpan taman di janggutnya
yang ia bacakan ketika malam merindukan pagi.
 
Lalu ia relakan sepotong-sepotong puisi untuk dinikmati siapa saja.
 
Pria itu meniadakan kota dan menggambar hidupnya seukuran taman.
Ia tanam puisi di atas tanah, dan mencabutnya satu persatu ketika lapar.
 
Pria itu menulis nasib di sehelai kertas.
Ketika sakit, ia pergi berobat ke para penyair.
Lalu ia ia berikan sehelai kertas resep obat, minta dituliskan sajak tentang apa saja.
 
100116
Menteng-Rawamangun
Sepanjang sore sampai malam
0 Comments

Perempuan yang Menyimpan Jarak di Saku Bajunya

8/1/2016

0 Comments

 
“Di hari lain pun, kalian tidak selalu bertemu.”
Ia menatapku, tak melanjutkan ucapannya. Tanpa ia lanjutkan pun sebenarnya aku tahu apa yang ingin ia katakan.
“Tapi ini berbeda dari hari lain. Ini.”
“Bukannya sama saja?” seperti biasanya, ia memotong ucapanku. 
“Berbeda.”
Aku akan selalu berdebat dengannya tentang banyak hal, semua hal.
“Apanya?”
“Jarak.”

Ia duduk bersandar di sebelahku. Tiap kali seperti ini, aku akan masuk ke dalam sebuah ruang yang hanya kumiliki sendiri. Tak ada seorang pun yang pernah kuizinkan masuk ke dalam ruangan ini, kecuali dia.

​“Memang kenapa dengan jarak?” ia menatapku saat menanyakannya.
“Jarak membedakan banyak hal. Kau akan merasa tenang ketika merindukan seseorang dan menyadari bahwa sebenarnya kau bisa menemuinya kapan pun kau mau.”
“Meski kenyataannya kalian juga tak tiap hari bertemu?”
Aku mengangguk, “Bertemu setiap hari pun tak artinya saling memiliki.”
“Karena apa?”
“Jarak.”

​
080115
Merenungi jarak
untuk beberapa hari
0 Comments

Jatuh Cinta

6/1/2016

0 Comments

 
​Kehidupan ini tak diciptakan untuk kita.
Seperti seorang yang jatuh cinta,
kita harus berjuang untuk mendapatkan perhatiannya.

5 Januari 2016
Di tengah lamunan

@thesasongkoo
​Ario Sasongko
0 Comments

Pikiran Seorang Penanti (1)

1/1/2016

0 Comments

 
Mari bicarakan ini dengan cara terumit yang paling sederhana.
Kau tahu, kita, sejak dulu rupanya, kita paling mahir melakukannya.

Tak ada cara lain yang lebih baik dari mengatakan, dengan tidak mengatakan.
Tak ada tatapan yang lebih baik dari kesunyian yang menyertainya.
Serta pengertian yang tak perlu disampaikan.

Kita adalah sepasang, satu-satunya di dunia,
yang bisa meniadakan perpisahan di ujung malam,
dan menyisakan kerinduan di pangkal pertemuan.

Aku memiliki firasat kecil, yang kukatakan pada diriku,
Ketika kau menyempatkanku sebelum.
Sebelum, waktu.

Kau tahu, sesuatu yang baik datang
kelak
ketika

(kembali)

​30 12 15
Terselip di tengah lamunan

@Thesasongkoo
Ario Sasongko

0 Comments

Pertengkaran Pertama

30/12/2015

0 Comments

 

Semua orang pasti memiliki pertengkaran pertamanya dengan seseorang. Pembahasanku ini tak hanya sekedar tentang cinta, atau kekasih. Jika kau belum pernah bertengkar dengan seseorang yang dekat denganmu, baik itu kekasih atau sahabat, kupikir itu berarti kau tak memiliki hubungan yang sehat.

Setiap orang memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tentu hal-hal seperti ini sudah sering kalian dengar. Sampai hari ini aku selalu kagum ketika membayangkan bagaimana mungkin kita kemudian bisa menjadi demikian dekat dengan orang-orang yang demikian berbeda dengan diri kita. Kemudian datanglah pertengkaran pertama. Pertengkaran ini biasanya terjadi karena hal-hal kecil yang tidak penting.

Tak ada yang menyukai pertengkaran, seharusnya begitu. Jika kuperhatikan, teman-temanku selalu mengeluh jika mereka sedang bertengkar dengan seseorang. Namun bagiku, harusnya pertengkaran bukanlah sebuah masalah besar.

Kita membutuhkan pertengkaran, terutama pertengkaran pertama, karena itu berarti kita masing-masing sedang belajar untuk memahami satu sama lain. Hanya dengan begitulah, kita bisa mencari jalan untuk menyatukan perbedaan-perbedaan dalam diri kita dan orang-orang yang dekat dengan kita.

Tak ada yang lebih indah dari perengkaran pertama kita, dan menyadari bahwa dulu kita hanya dua orang asing yang kini mencoba saling untuk mengerti.

30 12 15

@thesasongkoo
Ario Sasongko
0 Comments

Give Away dan Review Buku Perfect Pain

18/12/2015

170 Comments

 
Picture
Mencintai itu mudah,
namun sejauh apa kamu mau berkorban demi sebuah cinta?

Pertanyaan itulah yang muncul di pikiranku setelah membaca novel Perfect Pain karya Anggun Prameswari.

Novel ini berbicara banyak hal tentang cinta dan kasih sayang. Cinta antara Bidari dan Karel, anaknya, yang harus tegar menghadapi kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan Bram, suami Bidari. Selain itu, ada pula jalinan kasih sayang antara Bidari dan Sidhu, seorang pengacara, yang membantu Bidari dalam menghadapi masalahnya.
Pada awalnya, novel ini terkesan akan bercerita mengenai hal yang cukup gelap, kekerasan dalam rumah tangga. Namun, sebagai pembaca, aku bisa menjanjikan bahwa novel ini akan menyuguhkan kisah dan pelajaran yang sangat indah mengenai kasih sayang dan cinta. Berikut ini sedikit alasannya.

Aku sangat menyukai cara bab-bab awal novel ini menuturkan cerita. 

Read More
170 Comments

Menjadi Penyair

8/12/2015

0 Comments

 
Aku melihatmu dari belakang,
saat kita duduk menyaksikan
pembacaan puisi.

Sejak itu kuputuskan diriku
menjadi penyair.

Kutahu,
hanya dengan begitu,
aku bisa menemuimu,

​lagi.

Depok
​Beberapa bulan lalu 2015

0 Comments

Puisi Terakhir untuk Kenangan 2

23/11/2015

0 Comments

 

​kusimpan air matamu
yang menetes di sela-sela kenangan
akan kukembalikan
pada pertemuan yang lain
saat aku sudah sanggup
merelakanmu

​
Rawamangun
November 2015
0 Comments
<<Previous
    Halaman ini berisi tulisan harian tentang apa saja yang muncul di pikiran saya.

    RSS Feed

    Archives

    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2013
    November 2012
    October 2012
    September 2012
    August 2012
    July 2012
    June 2012
    May 2012
    April 2012
    March 2012
    February 2012
    January 2012
    December 2011
    November 2011
    October 2011
    September 2011
    August 2011
    July 2011
    June 2011
    March 2011
    February 2011
    January 2011
    December 2010

    Real Time Web Analytics
Powered by Create your own unique website with customizable templates.
  • Home
  • BUKU
  • Tulisan, Pikiran
  • Cerita Pendek
  • Hubungi Saya